Singapore 17 – 21 April 2014 (The Preparation)



Singapore again? Yes darling, I do love my second home town after Jakarta. Banyak yang bilang, you can drive along an island for 5 hours, because it’s a small country. But I found myself falling in love with this country. Bahkan gw sedang mencari tahu apakah bisa mendapatkan Singapore Permanent Residence.

Jika dihitung sudah seberapa sering sih gw ke singapore, 7 times! There is a lot of visit for a small country right? But I addicted for Singapore’s fresh smell, some busiest road, or even the sound of bird chirping in the morning.

For this post, I will share some story when I was visiting Singapore with my best friend on last April. Post gw akan gw bagi day by day, as we enjoyed our trip in Singapore.

So here we are, enjoy my story and let’s catch some tips inside it.

Gw dan Dina, my 8 years friend ever since our college, sengaja ambil flight malam. Selain karena gw masih ada pekerjaan yang ngga bisa gw tinggal, flight malam itu harganya lebih murah. Tapi tetap ada konsekuensi yang harus diambil, yaitu bermalam di bandara. Bisa aja sih kita naik taksi dan tetap tidur di hotel, but for us, efficiency is a must. So we’re deal for staying at airport.

Permasalahan berikutnya muncul, ketika gw dan Dina sudah membeli tiket dan everything is already fix, Ibu minta ikut! My Godness. Bukannya gw ngga mau ibu ikut, tapi kita tidur di bandara, dan ibu gimana? OMG. Gw udah mikir macem2, apa nanti we end up rent a taxi which is harganya overprice than our budget if we rent at midnight, or maybe kita ajak ibu bermalam di airport.

Apa ka? Nginep di airport? Nanti ibu tidur di kursi? Di lantai? Dimana ibu tidur?

Panik. Itu yang pertama kali gw tangkep dari reaksi ibu. But as her smart daughter, I barely succeed to persuade her to staying at airport. And of course disertai beberapa macam petuah dimana ibu ngga mau sakit pinggang dan sebagainya. Yeay! So we’re ready to go to our trip!

Gw udah sering sekali travelling bersama ibu ke Singapore. Bahkan ketika gw atau ibu ulang tahun, we’re celebrate here! Dan ketika joke itu dilayangkan : Pulang kampung yuk ka, itu artinya kita ke Singapore. Hahahaha. Tapi ini adalah kali pertama gw travelling dengan Dina. Yep, it’s our first time travelling together eventhough we’ve known each other for almost 8 years! I’ve been seen her in some worst case like our quarrel or our debating in thesis work, or even when she and her boyfriend yelling each other in campus (Her boyfriend, who is also one of my best friend too! Not surprise they end up together until now. And I’m not forgetting to mention that they will marry next year! Yeay!)

Hal yang pertama kali kita lakukan adalah beli tiket. Jujur gw bukan tipikal orang yang mempersiapkan perjalanan dengan membeli tiket jauh hari. I know I have to gambling with expensive price. But lucky me, I’ve always get a rational price. Not too expensive though.

Gw beberapa kali berpergian menggunakan budget airline, such as JetStar, Citilink, and Air Asia. Ada beberapa kelebihan dan kekurangannya, but I don’t have any complain. What do you expect more from budget airline? They have to cut some cost for efficiency. Tapi sejauh ini, gw ngga mengalami kejadian yang kurang menyenangkan dari beberapa budget airline ini. Yah mungkin bisa dihitung, such as 4 hours delay in Beijing because of bad weather or 3 hours delay in Yogyakarta because of air traffic.

Gw berangkat menggunakan Jetstar, dapet harga sekitar IDR 3.754.147 untuk bertiga dengan Dina dan Ibu, sudah disertakan dengan harga bagasi masing2 ketika pulang nanti. Not too expensive yet not too cheap also. Kita book hanya 4 bulan sebelum berangkat. Ini sudah termasuk well prepare menurut gw, dikarenakan satu dan lain hal, harga ini sudah rasional. Mengingat gw, Dina, dan Ibu sulit sekali menemukan tanggal dimana kita bertiga bisa cuti dari pekerjaan yang mengikat.

Setelah masalah tiket pesawat beres, kali ini gantian masalah hotel. Di awal rencana ketika baru hanya 2 awak saja yang akan ngebolang, gw dan Dina sudah merencanakan akan tinggal di tempat yang sangat sangat backpacker sekali. Tapi ketika ibu memutuskan untuk join, we’ve to forget our plan earlier. Ibu ngga mungkin kita ajak backpacker. Bisa2 dipecat gw sebagai anak yang berbakti.

Setelah berbagai pertimbangan, dan bujukan serta rayuan maut, diputuskanlah kita menginap di Hotel Beach Hotel yang kita book dari Agoda seharga IDR 4.687.461 untuk kamar Deluxe Triple selama 3 malam. Mahal? SANGAT! Untuk ukuran gw dan Dina, harga hotel seharusnya bisa ditekan hingga semurah mungkin. Tapi karena ngga mungkin mengajak ibu untuk backpacker, akhirnya kita menemukan hotel ini. Dan ibu pun setuju untuk membayar 4 juta, dimana sisa 600 ribunya gw bagi dua dengan Dina. A little bit feeling guilty dengan ibu, tapi itu jalan terbaik dibanding bawa ibu tidur di bunk bed. Dan ibu pun tidak keberatan dengan rencana ‘pintar’ gw. Hahaha. Pembahasan mengenai hotel ini akan gw tulis di post terpisah.

Hal lainnya yang harus gw urus selama masih di tanah air adalah tiket wahana bermain. Gw book by online melalui Kaskus untuk USS, SEA Aquarium, dan Singapore Zoo. Untuk yang mau book bisa dengan agan mendro di link ini. Orangnya responsive dan ramah, tanggap dengan order gw. Would like to order from him again next time. Gw dapet total IDR 3.000.000 untuk ketiga tiket tersebut pada saat itu.

Tiket done, hotel done, all recreation’s ticket also done, and we’re ready for having fun!

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment