Ini adalah kali pertama
perjalanan gw ke Hongkong, Shenzhen, dan Macau. Penjelasan intronya, Hongkong
dan Macau sendiri termasuk kawasan Special
Administration Regions (SAR), yaitu kawasan memiliki system one country two system yang berarti
mereka memiliki system perdagangan, mata uang yang berbeda tapi masih dibawah militer
dan kebijakan kekuasaan Cina. Sedangkan Shenzhen sendiri masih termasuk daerah
China.
Warga negara Indonesia sendiri dapat bebas memasuki
Hongkong dan Macau selama periode 30 hari tanpa perlu mengajukan visa ke
kedubes China. Setelah lebih dari 30 hari, tentunya harus mengajukan visa ke
kedubes China. Berikut list negara yang bisa didatangi tanpa visa selama kurun
waktu tertentu (lengkapnya disini).
Gw pergi ke Hongkong,
Shenzhen & Macau hasil nekat. Cerita berawal dari 2 keadaan. Keadaan yang
pertama berasal dari bujukan maut Alvin (temen di kantor lama, yang akhirnya
sekantor lagi di kantor baru). Alvin bujuk2 untuk travelling bareng dia dan
cwnya, Rei. Dan 2 orang temennya Rei. Destinasi yang dia tawarin ke Hongkong,
karena dia bilang Rei baru beberapa bulan lalu ke Jepang.
Sedangkan keadaan kedua, cerita
berawal dari sejak bulan Juli, rencana Ibu yang mau ajak ke Jepang, buat jenguk
Om Uwe. Adik bungsu ibu itu sedang kuliah S3 di Hiroshima Jepang, hasil
beasiswanya sebagai dosen di UPI. Tapi ternyata sampai mendekati Agustus
rencana itu tidak terealisasi. Boro2 hunting ticket, yang ada malah semakin
berantem. Disisi lain gw ngga mau ke Hiroshima, karena itu akan lebih takes
time lagi, dan tentu saja buang uang karena harus bolak balik naik Shinkansen.
Gw lebih prefer untuk ketemu dengan Om di Tokyo atau Osaka, lalu keliling
daerah sekitar situ. Kan judulnya juga tetep silaturahmi dengan si om. Tapi Ibu
lain, Ibu pengen lihat gimana rumah om disana, kampusnya, lingkungannya. Yang
intinya kita harus mampir dan nginep di Hiroshima. Jelas kondisi ini buat gw
makin susah, karena selain uang yang terbatas, jatah cuti gw juga cuma sedikit.
Gw ngga mau semua dibayarin ibu dong. Meskipun travelling bareng, tapi gw mau
bayar sendiri.
Setelah pertengkatan
hebat (hanya gara2 Jepang), meskipun gw udah browsing2 tempat di Tokyo dan
Osaka, akhirnya gw memutuskan untuk ikut Alvin dan Rei ke Hongkong. Gw langsung
telpon Alvin saat itu juga, “Vin, besok beli tiket!”. Dan betul, ini memang
sifat asli gw. Gw suka sesuatu yang surprise dan dadakan. Termasuk dalam beli
tiket. Ngga ada tuh gw beli tiket untuk berbulan2 sebelumnya, atau bahkan 1
tahun sebelumnya. Dan manisnya, gw selalu beruntung dapat promo. Entah gimana
caranya, sepertinya Travel Fairy berpihak di gw, hahaha *ngaco.
Keesokan harinya, di jam
istirahat kantor, gw dan Alvin langsung book tiket untuk keberangkatan ke
Hongkong. Kita sama sekali belum tahu mau kemana saja, dan manut aja ke draft itinerary
yang udah disiapin sama Rei sebelumnya. Dan disitulah gw baru tau kita akan ke
Shenzhen dan Macau. Naik apa? Entah. Jujur saat book tiket ketika itu gw bener2
baru pertama kali ngga well prepare dalam hal itinerary. Padahal biasanya kalau
gw bikin itinerary pasti selalu detail. Berhubung saat itu gagal ke Jepang
bikin suasana hati dan mood gw kacau, daripada ngga jadi traveling, gw setuju
aja ke Hongkong, Shenzhen dan Macau. Ngikut Alvin dan Rei, asal ngga dijadiin
TKI disana.
![]() |
JKT - KL - HK with AirAsia |
Untuk masalah tiket
pesawat sampai hotel di Hongkong dan Macau, Alvin yang ngurus. Sementara detail
perjalanan, transportasi selama disana, Rei yang ngurus. Gw bener2 ngga
contribute apapun, kecuali meminjamkan account AirAsia dan Agoda. Hahahaha.
Liburan yang bener2 gw ngga ngikut susah (maaf yah vin, rei, hahaha).
Keberangkatan ke Hongkong
dan kepulangan kembali ke tanah air, dipercayakan ke maskapai AirAsia.
Sementara untuk penginapan selama di Hongkong, kita setuju menggunakan Golden
Crown Hostel, seperti yang sudah banyak direview oleh travel blogger dari
Indonesia. Untuk penginapan di Macau sendiri sebenernya ini diluar dugaan.
Awalnya mau pulang pergi HK - Macau – HK. Kemudian terbesit ide dari pasangan
ini, “Kan udah jauh2 sis ke Macau, ngga sekalian nginep di hotelnya aja?
Venetian gitu?”
FYI, rata2 hotel di Macau
MAHAL. Iya, MAHAL (pakek CAPSLOCK). Dan yang paling mahal : VENETIAN (rusak
capslocknya). Dan rate Venetian yang paling murah saat itu permalamnya hampir 4-5 juta. MURAH atau MAHAL tuh?
Gw butuh waktu agak lama
nih buat memutuskan. 2 hari kemudian, oke, yaudahlah. Gw butuh menenangkan
hati. Gw kerja cape2. Dan gw pengen merasakan pengalaman baru, yang kemungkinan
ngga akan gw rasakan lagi, kecuali ada rezeki lebih lagi.
Tapi ternyata,
keberuntungan (sekali lagi) berpihak di gw. Ketika Alvin mau book di Venetian Hotel,
ternyata sudah full book. UANGKU AMAAAAN, HAHAHAHA. Eh tunggu, kemudian Alvin
beralih ke Galaxy Hotel. Hotel yang ada pantai buatannya. Bukan, bukan kayak
Ancol.
DAMN. Meski ngga semahal
Venetian, tapi ini mahal juga bok! Ratenya aja sekitar 3 juta semalem saat itu.
Meskipun setengah ngga
rela sih yaa (kebayang duit banyak melayang dalam sehari, hahaha), akhirnya okelah.
Kapan lagi kan gw ngerasain nikmatnya hotel megah gitu.
Dan keberuntungan (lagi!)
berpihak ke gw (sekali lagi!!). Galaxy Hotel full book ketika gw menyetujui
rencana mereka keesokan harinya. Padahal menurut Alvin, dua hotel itu masih
available ketika dia nawarin ke gw. HAHAHAHA.
Akhirnya entah gimana,
Alvin browsing sana sini, akhirnya dia memutuskan nginep di Royal Hotel, salah
satunya karena dia menyediakan shuttle bus ke tempat wisata yang lebih banyak
dibanding hotel lainnya. Selain itu, hotel ini terbilang cukup bagus dan murah diantara hotel bintang tiga lainnya.
Gw nyerah, oke deal.
Dengan perjanjian sebelumnya, gw akan tidur sendirian di hotel HK dan Macau.
Iyah, itu ngga hemat, ngerti. Iyah, meskipun Alvin temen gw, sahabat gw, dan
dia juga udah pernah lihat masa2 gw ngga pakai hijab ketika di kantor lama dulu
(waktu masih khilaf), meskipun bareng Rei, gw juga tetep ngga mau sekamar
bareng Alvin. Hahahaha. Kalau ada temen cowonya kan Alvin bisa tidur bareng
dia, Rei bareng gw. Tapi ini ngga (iya, gw single pas ke HK ini, ngga perlu
dipertegas lagi lah ya). Alvin sama Rei tetep berusaha ngebujuk gw untuk
sekamar bertiga, maksudnya sih biar bisa patungan lebih murah. Tapi gw keukeuh,
NO. Gw mau sendiri. Akhirnya mereka ngalah, dan horeeee, gw sendirian guling2
di kamar. Mau masak mie, mau jemur baju, terserah gw deh, hahaha.
![]() |
Standard Single Room - Golden Crown Hostel HK |
![]() |
Superior Single (udah single, super pula) - Royal Hotel MC |
Tiket pesawat done, hotel
done. Dan akhirnya gw menunggu kepergian liburan gw kali ini dengan hati yang
deg2an. Ngga, bukan excited. Tapi mendadak di beberapa hari menjelang kepergian
gw, gw dikasih tugas untuk handle pekerjaan temen yang naik haji. Plus jadi
panitia decor acara kantor. OMG.
Boss.. Please..
Hampir tiap hari gw
pulang malam sebelum kepergian liburan itu. Bahkan Sabtu Minggu pun gw jabanin
untuk tetap masuk kantor. Demi pekerjaan selesai, demi profesionalitas, dan DEMI
LIBURAN (ini yang penting).
Dan akhirnya semua aman
terkendali, dan gw siap melanglangbuana menuju negeri sejuta TKI, alias HK, SZ
dan MC!
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
Hai mba, mau sharing juga pengalaman waktu ke Macau
ReplyDeletehttps://ceritanggita.blogspot.co.id/2017/10/macau-di-bulan-maret.html
semoga bermanfaat yaa