Hongkong, Shenzhen & Macau 19 – 28 Sept 2014 (Day 2)

Hari pun berganti, walau hanya istirahat sekadarnya, gw pun memaksa diri untuk bangun. Alvin dan Rei udah bangun duluan. Karena toilet yang agak sedikit jauh dari McD (padahal sih males jalan), gw cuma elap2 muka pake tissue basah. Plus gw lupa kalau sikat gigi ketinggalan di koper yang sudah menunggu manis di bagasi pesawat. Yasudahlah, kumur2nya nanti saja di pesawat. Alvin sempat pesan makanan, sementara Rei cuci muka dan gosok gigi ke toilet.

Waktu keberangkatan pun datang, dan kita bertiga bergegas masuk pesawat. Lucky us, di pesawat kali ini tempat duduknya sederetan. Perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai ke HK cuma 4 jam. Dan kita sampai di HK sekitar jam 11 siang. Waktu di HK sama seperti Malaysia, satu jam lebih cepat daripada Jakarta.
Bloated faces
Pertama kali menjejakkan kaki di Hong Kong International Airport (HKIA), suasana sudah mulai terlihat berbeda dibanding soetta atau changi. HKIA ini cukup modern, dan jauh lebih bagus dibanding soetta. Meski tidak se-fancy Changi Airport, tapi bandara ini terlihat lebih sibuk dan lebih ramai saat itu. Maklum, karena HK termasuk kawasan transit jalur perdagangan international. Jadi sudah pasti di semua wilayah di HK terlihat ramai dan jarang sepi bahkan di tengah malam.
Welcome to HK - Alvin & Rei
Uyeaayy!
Berbekal informasi yang didapat dari web hostelnya, untuk menuju Golden Crown (GC) Hostel ini sebenarnya ada 2 cara, yaitu melalui Airport Shuttle Bus dan Airport Express. Namun mempertimbangkan sisi keuangan dan kita juga ngga buru2 disini, jadi akhirnya kita memilih untuk naik bis.

Ini adalah rute yang gw copas dari web Golden Crown (GC) Hostel : 

Airport Shuttle Bus (A21/N21)
The Airbus Station is located near the Arrivals Level (Level 5) of Hong Kong International Airport. Find the Airport Shuttle Bus Number: A21 , which terminal is called Hung Hom KCR Station. The bus departs approximately every 10-15 minutes. A fare is HKD $33 (free of luggage fee). In 40 - 80 minutes (depends on traffic situation) you will reach to the Bus Stop No.13 - the name of this Stop is called : MTR Station (Tsim Sha Tsui) , Nathan Road. Because the service time of A21 is 05:00-23:59, you can use N21 airport bus at same place and stop at the same bus stop if you arrival Hong Kong after 00:00 and before 5:00A.M. Once you got off the bus, you will see CITI BANK in your front and please walk around 1 min on foot to CITI bank. We are just between CITI bank and Standard Chartered bank.

Airport Express
The Airport express Station is located near the Arrivals Level (Level 5) of Hong Kong International Airport and find the Airport express nearby. Service from 05:50 to 00:52, every 12 minutes, airport express takes around 25 minutes, costs 90 HKD per each person (free of luggage fee). Please stop at the Kowloon Station and change to the free airport shuttle Bus Number K3 (Service hours 06:12 - 23:12 in every 12 minutes) - taking K3 to Holiday-Inn Hotel and get off there. Please after go along the Nathan Road. Turn right and keep walking around 2 mins to Standard Chartered bank and the next is golden crown court.


See the difference? Iyaa harganya! Hahahaha.

Sebelum naik bis, terlebih dahulu kita ngantri di gerai simcard 1O1O Centres (tetep harus eksis dong) dan loket untuk membeli kartu octopus. Ini adalah kali pertama HKD gw melayang, untuk kebutuhan eksistensi dan transportasi.

Kebetulan hanya gw yang beli simcard local, sedangkan ketika Alvin ingin beli, simcardnya ngga ada yang pas untuk handphonenya. Cuma tersedia simcard nano, sedangkan saat itu simcard micro sedang habis. Gw beli simcard one2free seharga HKD 100 dan mendapatkan 7 days pass dengan speed up to 7.2 Mbps. Buat jelasnya bisa check disini. Seriously, gw ngga pernah ngerasain internet lebih cepat di negara manapun kecuali di HK. Cepet banget! Dan gw ngga pernah top up simcardnya ketika gw kehabisan quota di tengah2 perjalanan gw. Padahal gw pake untuk buka path (obviously), instagram (ini pasti!), dan google maps in case we’re lost. Selama di HK gw sering buka google maps, karena beberapa kali salah pintu keluar MTR dan ternyata jauh banget dari destinasi awalnya.

Kemudian setelah urusan simcard selesai, ngantri lagi lah untuk membeli octopus. Loket tempat pembelian octopus ini tepat di depan pintu keluar kedatangan. Octopus Card itu mirip EZ Link Card di Singapore. Kartu ajaib yang berfungsi sebagai kartu pembayaran untuk transportasi, retail, convenience store, supermarket, parkir, dan lainnya. Gw juga beberapa kali pakai octopus card ini di supermarket sebelah hostel. Seperti trip di negara lain, gw membeli octopus card ini bukan sebagai tourist, tapi sebagai local citizen. Maksudnya gw sengaja beli card ini dengan harga local citizen, bukan gw menyamar menjadi local citizen, hehehe. Ada beberapa promo sebenarnya jika kita membeli octopus card for tourist. But consider that I’ll be going to some countries more than once, jadi gw mendingan beli this magictap-card (is what I called for it) sebagai local citizen.
Abaikan pipi dan panda's eye!
Octopus card ini bisa dibeli seharga HKD 150, dengan dengan initial value HKD 100 dan deposit HKD 50 yang bisa di refund ketika kita akan pulang nanti. Tapi gw ngga pernah menukarkan tap-card gw, dengan alasan yang sudah gw jelaskan diatas. Jadi ada beberapa tap-card di kamar gw, menunggu untuk digunakan kembali. Back to octopus, this card is valid for around 3 years from the last add value date.

Selesai mengurus octopus card, akhirnya bergegas ke tempat menunggu bis yang akan membawa kita ke GC Hostel. Karena berangkat dari terminal awal, kita bertiga dapat duduk, dan bisa bebas nentuin mau duduk di bawah atau diatas. Kita bertiga memutuskan untuk duduk di bawah, karena koper dan tas yang dibawa (padahal cuma 2 koper gede aja sih, soalnya Alvin & Rei sharing koper), dan juga salah satu dari kita belum pernah ke HK sebelumnya, jadi sekalian liat2 jalur perjalanan. Takut kelewatan tempat pemberhentiannya.

Kesan pertama ketika bis melaju di jalanan HK, gw melihat mulai dari dataran sepi sepanjang tol, hingga beranjak ke jalanan yang padat, macet, dan penuh orang mendekati hostel. HK penuh banget dengan gedung2 perkantoran, pusat perbelanjaan,  dan apartemen padat penduduk. Sangat padat. Jauh lebih padat dan lebih ramai daripada Jakarta, tapi lalu lintasnya mungkin slightly better than Jakarta. 

Setelah menempuh 1,5 jam dari airport (plus waktu kemacetannya), sampailah kita bertiga di GC Hostel. Tapi kita masih belum diperbolehkan untuk check-in. Sempat ada kendala dan sedikit perdebatan antara Alvin dan si koko penjaga Hostel, yang dikarenakan adanya kesalahpahaman komunikasi bahasa ketika pemesanan kamar via email, yang menyebabkan kamar untuk teman Rei (Vera dan Karina, akan bertemu di cerita berikutnya), ternyata tidak satu gedung dengan kita, karena di book oleh pihak Hostel dengan tipe kamar yang berbeda.
Kamar tercintah selama 10 hari

Setelah selesai mengurus ini itu-nya dan sempet nitip koper, sempet bingung mau kemana. Karena waktu menunjukkan jam makan siang, akhirnya kita memutuskan untuk makan KFC di belakang hostel. ANTRI, PARAH. Akhirnya diputuskan alvin yang antri, gw dan Rei jaga tempat duduk, limpahan dari orang yang baru pergi. Pelayan di KFC ini ngga gesit, karena gw lihat banyak meja yg msh kotor penuh sampah makanan. Entah mungkin dia lelah juga atau gimana. Dan menariknya orang HK, mereka makan ayamnya pakai tangan, tapi dilapisi plastik. Iya, plastik. Tau plastik kalau buat cat rambut? Yg bening dengan shape tangan itu loh. Iyah, mereka ngga cuci tangan kemudian makan dengan bare hands. Tapi mereka memilih untuk memakai plastik, dan membuang plastiknya setelah selesai makan. Hemat air iya, sampah plastik numpuk juga iya. I don’t know what their reason eating like that. Kenyang makan, akhirnya kita memutuskan ke Nan Lian Garden.

I should set price for taking them picture -__- makes me jealous

Terletak di pusat kota, taman ini bener2 cantik banget dan bisa jadi salah satu short break place buat yang berkantor atau tinggal disekitar sini. Piknik oke, foto prewed oke, selfie oke, ngasih makan ikan oke, tidur2 ngga jelas di rumput2 juga oke. Di dalam taman yang terletak di jantung hati-nya Kowloon ini, terdapat Chi Lin Nunnery. Nan Lian Garden dan Chi Lin Nunnery ini terletak di pertengahan kota yang super padat dan apartemen yang tinggi. Perpaduan suasana yang apik antara modernisasi dan tradisional.
Nan Lian Garden
In the middle of Kowloon's Heart and skyscrapers
Chi Lin Nunnery
Rute yang ditempuh : MTR Diamond Hill Station Exit C2, follow the signs and walk for around five minutes.
Opening hours : daily, 7 am – 9 pm, entry fee is free of charge (yaayy!).
Ngga kerasa kita bertiga keliling taman sampai sore menjelang maghrib. Akhirnya pun memutuskan untuk balik, tapi ngga ke hotel. Melainkan nonton Symphony of Lights yang terletak di Victoria Harbour. Berburu dengan waktu yang perlahan menunjukkan jam 6 sore, dan kondisi jalanan yang unpredictable (karena malam minggu, takutnya macet kayak di Jakarta :p) akhirnya setengah berlari kita balik ke MTR Diamond Hill menuju MTR Tsim Sha Tsui.

Untungnya keburu! Pertunjukkan belum dimulai ketika kita bertiga sampai. Tapi pengunjung yang mau nonton juga banyak banget! Setelah sempat foto2 sebentar, keliling cari best spot, akhirnya melipirlah kita ke sebelah kiri dari Avenue of Stars, yaitu di bagian blakang Museum of Arts. Termasuk best spot, ngga banyak orang, bau air lautnya ngga begitu kerasa, bisa senderan juga! (cape laahh seharian jalan, hahaha).

Setelah Alvin sempet keliling cari snack, dan sempet ngobrol2 sebentar, pertunjukan dimulai. Symphony of Lights ini adalah salah satu top sightseeing attraction in HK. Show ini diadakan setiap hari, mulai pukul 8 malam. Bertempat di Victoria Harbour, show ini dianugrahi sebagai the largest permanent light and sound show by Guinness World Records. Dengan memanfaatkan skyscrapers (aka gedung2 tinggi, aaakk! I love skyscrapers! Too much!!), Symphony of Lights memadukan musical effect dan light show.
Symphony of Lights
Good show, great ambience, and I’m entertain too. But I’d still prefer watching Wonderfull, light laser and water show at MBS Singapore.
Rute yang ditempuh : MTR East Tsim Sha Tshui, exit J.
Soon after the end of the show, gw bertiga sempat berkeliling di sekitar dan sempet foto2 di Clock Tower dan berbagai lampion karakter kartun dan hewan. Sadar kaki sudah cape, tapi antara ingin balik ke hotel dan masih ingin jalan, akhirnya kita bertiga memutuskan untuk jalan kaki ke hotel.
Clock Tower and Lampions
Dengan sotoynya check di Google Maps, berbekal kepedean, oke ini deket dan tinggal lurus aja. Ternyata keringetan, dan sempet nyasar.

Yah sebenernya sih lumayan, ngga jauh2 banget (ngga sejauh si Alvin nyasarin kita di Macau! Still have the grudge because of it. Would tell about it later), ngga deket juga. Sekitar 1km deh, itu juga udah ditambah perkiraan nyasar dikit2. Selain itu juga, yang kerasa perbedaan MTR di HK dengan MRT di SG, exit dan entrance-nya dalam 1 stasiun itu banyak banget! Kesebar dimana2. Contoh, MTR Tsim Sha Tsui, terhubung dengan MTR East Tsim Sha Tsui melalui Mody Road dan Middle Road Subways, dan mempunyai 16 pintu exit! Iya, 16! Bandingin deh sbg contoh dengan MRT Bugis yang hanya ada 5 pintu exit dengan jarak berdekatan. Jadi kalau salah keluar pintu exit, masih bisa jalan kaki. Lah ini? Kluar2 dimana tau, dengan jarak yang Masya Allah lumayan keringetan.

Untung nyasar. Kebiasaan orang Indo, masih sempet bersyukur di segala situasi.

Iyah, kalau ngga nyasar, ngga akan tau mall sekeren 1881 Heritage. Yang awalnya kita ngga sadar kalau ini mall, kirain another garden at the central of town. Mall-nya cantik banget! Bener2 deh arsitektur disini jempol! Sempet mampir ke Mall-nya, tapi ngga masuk2 ke tokonya. Hanya keliling2 foto sebentar, dan sudah nemuin 4 pasang yang lagi foto prewed dengan gaun pengantin menjuntai kemana2. Belum jadi pengantin kok udah foto pake gaun pengantin -__-

Alvin & Rei - Tiffany & Co
Foto sendiri ajalah ya :(
Astoning!
Salah satu couple yang prewed
Venetian Masks & 450th Shakespeare
Capek keliling2, akhirnya kita melanjutkan balik ke hostel. Melewati deretan toko2 mewah yang ternyata masih buka di jam2 hampir tengah malam. Melewati deretan pedagang kaki lima, dan warung2 pinggir jalan. Akhirnya sampai juga di hostel, dan tiba saatnya mengistirahatkan kaki dan badan, sambil siap2 untuk ke SZ besok paginya.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment