Hongkong, Shenzhen & Macau 19 – 28 Sept 2014 (Day 5)

Di hari kelima holiday gw dan teman-teman di HK ini, agenda kita adalah mengunjungi Giant Buddha di Ngong Ping 360, Wisdom of Path, dan Kuil Biksu. Tapi pada kenyataannya kita ngga keburu menyambangi kuil biksu, cape bok. Hahaha. Hari ini pun kita berangkat full team, gw, Alvin, Rei, Karina, Vera, Mamanya Karina, Mamanya Vera, dan A Ko (PakDe)-nya Karina & Vera.

Perjalanan menuju Giant Buddha bisa ditempuh dengan 2 cara. Cara yang pertama : Naik MTR sampai Lai King, kemudian pindah ke jalur menuju Tung Chung. Keluar di exit B MTR Tung Chung, jalan ke arah Citygate Mall, cari petunjuk ke arah untuk naik cable car. Cara yang kedua : sesampainya di Citygate Mall, jangan naik cable car, tapi cari pemberhentian bus No 23. Petunjuk arah disini cukup jelas kok. Perbedaannya antara naik cable car atau bis, kalau naik cable car kita bisa cepat sampai di Ngong Ping 360, tapi harga untuk naik cable car cukup mahal. Agak murah kalau kita beli tiket di hostel GC tempat gw nginep, tapi karena kita memang ngga berniat untuk naik cable car, jadilah kita memutuskan memakai cara kedua, naik bis.

Perjalanan menggunakan bis menuju Ngong Ping 360 dari Citygate Mall memakan waktu kurang lebih 1-1,5 jam. Lebih lama memang, tapi pemandangan yang ditawarkan juga ajaib, cantik banget! Waktu selama itu ngga akan kerasa lama ketika kita menikmati pemandangan laut dan bukit di sepanjang perjalanan. Ditambah lagi, ongkosnya jauh lebih hemat dibandingkan dengan naik cable car.
Giant Buddha sudah terlihat dari balik jendela bis!
Bahkan dari sebelum sampai di Ngong Ping 360, dari kejauhan kita sudah bisa memandang Giant Buddha dari balik jendela bis. I’m getting excited! Bus berhenti tidak jauh dari Ngong Ping Piazza, yang terdiri dari New Pai Lau, Bodhi Path, Di Tan, dan Chinese Landscaped Garden. New Pai Lau adalah gerbang penyambutan yang dibuat dengan gaya arsitektur dinasti Qing. Kemudian Bodhi Path adalah jalan yang menghubungkan New Pai Lau dengan Di Tan. Di sepanjang Bodhi Path ini kita akan menjumpai patung jendral yang merepresentasikan 12 shio. Kemudian Di Tan adalah suatu tempat terbuka menghadap Big Buddha yang seringkali digunakan untuk uparaca keagamaan.
Ngong Ping Piazza dan New Pai Lau
The General Andira - Monkey
The General Vajra - Dog
The General Anila - Sheep
The General Sandira - Horse
The General Kumbhira - Boar
The General Indra - Snake
The General Vikarala - Rat
The General Pajra - Dragon (My Chinese Zodiac!)
The General Catura - Ox
The General Makura - Rabbit
The General Kimnara - Tiger
The General Mihira - Rooster
Ngga mau membuang waktu lebih banyak, setelah beristirahat sebentar karena duduk yang terlalu lama di bis, dan demi menghindari bau pup sapi (atau kambing?) di sekitar halte bis, akhirnya kita beranjak langsung menaiki 268 anak tangga menuju Giant Buddha. And yes, disini banyak banget sapi, a little bit smelly at some places.
and the stairs~~
Gw ngga pernah nyangka akan naik tangga sebanyak itu, seriously. Bahkan anak tangga yang gw naiki ketika di batu caves Kuala Lumpur atau anak tangga sepanjang Great Wall Beijing China terasa ngga sebanyak itu. It’s seriously insane, and I’m regret why I don’t take workout and exercise seriously. Naik ke Giant Buddha segini aja ngeluh, gimana naik gunung gede sama kamu *halah, hahaha..
Mamanya Vera, A Ko, dan Mamanya Karina
Meskipun anak tangganya terbilang banyak, tapi penyusunan anak tangganya serta kontruksinya bikin nyaman (meski ngos-ngosan) menaikinya. Setelah sempat beberapa kali istirahat, dan menyamakan irama perjalanan dengan Mamanya Karina dan Mamanya Vera serta A Ko, sampailah juga kita di Giant Buddha. AND YES, IT’S VERY BEAUTIFUL!!! REALLY!

And it’s hot. Very hot. The sun getting crazy up there. Jangan lupa bawa payung.

Pemandangannya bagus banget, dan it’s worth for all my sweat to getting up there. Sempat keliling diatas, dan menemukan 6 patung mengelilingi Giant Buddha. Di atas, selain patung Giant Buddha dan 6 patung “the offering of the six devas”, terdapat museum Sidharta Gautama (yes, you have to paid to visit here). Kita ngga masuk ke museum ini, dan setelah puas foto-foto diatas, kita beranjak turun.
Sama nenek biksu!
One of the offering of the six devas
One of the offering of the six devas
One of the offering of the six devas
The offering of the six devas

The offering of the six devas
Full team!
Btw, di daerah sekitar Giant Buddha ini selain banyak sapi, banyak banget anjing. Iya, anjing! Agak kaget sebenernya, tapi ternyata mereka ngga galak juga. Sempet main sebentar dengan anjing-anjing yang kebanyakan lagi tidur karena kepanasan. Temen-temen pun bingung, pake jilbab kok main sama anjing, hahaha.
Bobok kepanasan :*
Para anak muda memutuskan untuk melanjutkan ke Wisdom of Path dan rencana awalnya juga akan melanjutkan ke Kuil Biksu. Tapi ternyata ngga kesampean, karena perjalanan ke Wisdom of Path-nya juga cukup jauh. Agak mendaki bukit tinggi juga.
Penunjuk arahnya cukup jelas, katanya sih cuma 15 menit..
Restoran merangkap rumah kosong
Selfie everywhere! Di hutan kita juga selfie!
Jalan menuju Wisdom of Path ini awalnya petunjuk arahnya cukup jelas. Namun ketika mulai memasuki jalan setapak, memasuki hutan, kok ya jadi keder sendiri. Hahaha. Sempet ada petunjuk ada tea garden restaurant, kirain bisa istirahat disana, tapi pas sampe kok malah lebih terlihat seperti rumah hantu saking bener-bener kosongnya. It’s really creepy!
New Friend, dan dia bilang cuma 10 menit jalannya -___-"
He's so nice!
He even asked us to get a picture together!
Sempet ketemu dan kenalan sama beberapa bule disana. Sempet tanya petunjuk arah juga dan make sure kita ngga kesasar. Sampai akhirnya ketemu juga! Bener-bener perjuangan! Kalau menurut petunjuk arah, untuk mencapai ke tempat ini dari Giant Buddha kira-kira 15 menit, menurut para bule kira-kira 10 menit, menurut kita yang jalan ini butuh 30 menit. CAPE BANGET, hahaha.
Sampe jugaa~
putu-putu~
But once again, it’s worth for all our sweat! Pemandangannya bagus banget, dan seperti biasa kita mulai heboh foto-foto dan tongsis bareng disini. Ketika gw memutuskan untuk mau lanjut naik bukit, ternyata Alvin, Rei, Karina, dan Vera ngga kuat. Mereka setuju menunggu gw dibawah bukit, sementara gw manjat sendirian keatas. Kalau dipikir gegabah juga ya gw naik sendirian, dengan kondisi mulai sedikit mendung, cw sendirian, path-nya berbatu agak tinggi dan kasar, mesti cari pegangan juga. Tapi gw nekat! Dan ternyata pemandangan yang disuguhkan juga jauh lebih amazing.
masih di pelataran bawah aja udah amazing
Keren bgt!
Hasil naik bukit sendirian
Wooooww!!
Tuh kan aku buktiin aku ngga manja, manjat sendiri aja aku mau, apalagi ditemenin kamu *lahh, curcol. Hahaha..

Puas foto-foto dan bersyukur atas keajaiban Allah SWT, akhirnya kita turun ke Ngong Ping Piazza. Ternyata Mamanya Vera, Mamanya Karina, dan A Ko sudah kembali ke Citygate Mall dan sedang belanja disana. Akhirnya kita gambling, antara pulang balik naik cable car atau bis. Keputusan diambil, dengan sedikit menyesal kita naik cable car. Jadi jauh lebih mahal beli on the spot, dibanding beli di hostel GC. Dengan berbagai pertimbangan ditambah kurangnya perencanaan yang matang, ya sudahlah, kapan lagi kita naik cable car dari dataran tertinggi di HK ini. Akhirnya kita pun beranjak ke Ngong Ping Village.
Meow~
Kita bisa buat movie effect di Stage 360 ini
Setelah pertimbangan ini dan itu
WOOHOOO~~
Meet our new friends!
Di Ngong Ping Village ini terdiri dari sekumpulan toko yang menjual souvenir dan beberapa restaurant. Sempet masuk ke beberapa toko, tapi keluar lagi karena ngeri liat harganya. Bisa-bisa beli souvenir disini, beberapa hari kedepan makan popmie terus. Hahaha. Akhirnya sampai juga di cable car terminal, dan kita memutuskan untuk naik cable car yang paling murah, yang standard. Hahaha. Disini juga tersedia crystal cabin cable car, yaitu cable car yang lantainya transparan. Tentu harga yang ditawarkan juga berbeda.

Sesampainya di Citygate Mall, dan setelah kumpul juga dengan para Mama dan A Ko, kita menyempatkan diri untuk makan siang di food court. Untuk mereka, tentu bukan sesuatu yang menyulitkan untuk makan apapun disini. Sedangkan gw tentu harus lebih selektif dan jeli melihat menu, memastikan tidak ada piggi yang ikut di piring gw.

Puas keliling dan ngadem di mall, mereka memutuskan untuk belanja di Ladies Market di Mongkok. Emang dasar gw bukan seperti cw pada umumnya, gw ngga begitu suka belanja. Akhirnya gw melipir sendiri ke Avenue of Stars, nekat. Iya, nekat sendirian.
The pretty sunset
One of their statue
And action! LOL
The famous Bruce Lee
Camera and Lighting
Ngoik!
Gw awalnya mikir takut ngga akan keburu untuk dapat pemandangan di sore hari, plus gw cari momen yang sepi pengunjung. Tapi ternyata mau sore, mau pagi, ataupun siang dan malam, di Avenue of Stars ini selalu penuh dengan pengunjung. Sepertinya gw harus kesini subuh-subuh.

Berbekal kenekatan dan jalan sendirian, gw pun menyusuri sepanjang jalan Avenue of Stars dan menyambangi mall yang bisa dibilang paling besar di HK, dengan toko mainan toys r us paling besar se Asia, Harbour City Mall. Gw kesasar. Hahahaha, gila ini mall gede banget! Cuma mau cari supermarket aja, sampe nyasar. Walaupun pada akhirnya nemu juga dengan nanya ke 3 orang dan menggunakan bahasa Inggris yang pas-pasan dicampur bahasa kalbu. 

Ngga sampai disitu aja, setelah nekat keliling daerah situ sendirian, gw pun balik ke hostel, jalan kaki. Nahan perih kaki yang mulai lecet dan tangan pegel nenteng 3 kopi (karena beli 3 tumbler starbucks, jadi dapet gratis 3 kopi), plus sedikit nyasar (lagi!) dan akhirnya bisa kembali dengan selamat ke hostel GC bermodalkan Google Maps. Ternyata ngga lama gw istirahat, terdengar ketok pintu. Alvin & Rei. Mereka ternyata sudah balik daritadi dari Ladies Market, sempat istirahat sebentar dan mau balik lagi mau borong belanjaan! OMG. Mereka ngajakin gw, dan gw menyerah dengan keadaan kaki gw yang tidak bersahabat. Akhirnya mereka pun kembali berjibaku di Ladies Market, sementara gw menikmati tidur malam gw dengan nyenyak, dibalut salonpas gel dan koyo tentunya. Memang umur tidak bisa bohong, hahaha.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment