Di hari kelima holiday gw
dan teman-teman di HK ini, agenda kita adalah mengunjungi Giant Buddha di Ngong
Ping 360, Wisdom of Path, dan Kuil Biksu. Tapi pada kenyataannya kita ngga
keburu menyambangi kuil biksu, cape bok. Hahaha. Hari ini pun kita berangkat
full team, gw, Alvin, Rei, Karina, Vera, Mamanya Karina, Mamanya Vera, dan A Ko
(PakDe)-nya Karina & Vera.
Perjalanan menuju Giant
Buddha bisa ditempuh dengan 2 cara. Cara yang pertama : Naik MTR sampai Lai
King, kemudian pindah ke jalur menuju Tung Chung. Keluar di exit B MTR Tung
Chung, jalan ke arah Citygate Mall, cari petunjuk ke arah untuk naik cable car.
Cara yang kedua : sesampainya di Citygate Mall, jangan naik cable car, tapi
cari pemberhentian bus No 23. Petunjuk arah disini cukup jelas kok.
Perbedaannya antara naik cable car atau bis, kalau naik cable car kita bisa
cepat sampai di Ngong Ping 360, tapi harga untuk naik cable car cukup mahal.
Agak murah kalau kita beli tiket di hostel GC tempat gw nginep, tapi karena
kita memang ngga berniat untuk naik cable car, jadilah kita memutuskan memakai
cara kedua, naik bis.
Perjalanan menggunakan bis menuju Ngong Ping 360 dari Citygate
Mall memakan waktu kurang lebih 1-1,5 jam. Lebih lama memang, tapi pemandangan
yang ditawarkan juga ajaib, cantik banget! Waktu selama itu ngga akan kerasa
lama ketika kita menikmati pemandangan laut dan bukit di sepanjang perjalanan.
Ditambah lagi, ongkosnya jauh lebih hemat dibandingkan dengan naik cable car.
|
Giant Buddha sudah terlihat dari balik jendela bis! |
Bahkan dari sebelum
sampai di Ngong Ping 360, dari kejauhan kita sudah bisa memandang Giant Buddha
dari balik jendela bis. I’m getting excited! Bus berhenti tidak jauh dari Ngong
Ping Piazza, yang terdiri dari New Pai Lau, Bodhi Path, Di Tan, dan Chinese
Landscaped Garden. New Pai Lau adalah gerbang penyambutan yang dibuat dengan
gaya arsitektur dinasti Qing. Kemudian Bodhi Path adalah jalan yang
menghubungkan New Pai Lau dengan Di Tan. Di sepanjang Bodhi Path ini kita akan
menjumpai patung jendral yang merepresentasikan 12 shio. Kemudian Di Tan adalah
suatu tempat terbuka menghadap Big Buddha yang seringkali digunakan untuk
uparaca keagamaan.
|
Ngong Ping Piazza dan New Pai Lau |
|
The General Andira - Monkey |
|
The General Vajra - Dog |
|
The General Anila - Sheep |
|
The General Sandira - Horse |
|
The General Kumbhira - Boar |
|
The General Indra - Snake |
|
The General Vikarala - Rat |
|
The General Pajra - Dragon (My Chinese Zodiac!) |
|
The General Catura - Ox |
|
The General Makura - Rabbit |
|
The General Kimnara - Tiger |
|
The General Mihira - Rooster |
Ngga mau membuang waktu
lebih banyak, setelah beristirahat sebentar karena duduk yang terlalu lama di bis,
dan demi menghindari bau pup sapi (atau kambing?) di sekitar halte bis,
akhirnya kita beranjak langsung menaiki 268 anak tangga menuju Giant Buddha. And
yes, disini banyak banget sapi, a little bit smelly at some places.
|
and the stairs~~ |
Gw ngga pernah nyangka
akan naik tangga sebanyak itu, seriously. Bahkan anak tangga yang gw naiki
ketika di batu caves Kuala Lumpur atau anak tangga sepanjang Great Wall Beijing
China terasa ngga sebanyak itu. It’s seriously insane, and I’m regret why I
don’t take workout and exercise seriously. Naik ke Giant Buddha segini aja
ngeluh, gimana naik gunung gede sama kamu *halah, hahaha..
|
Mamanya Vera, A Ko, dan Mamanya Karina |
Meskipun anak tangganya
terbilang banyak, tapi penyusunan anak tangganya serta kontruksinya bikin
nyaman (meski ngos-ngosan) menaikinya. Setelah sempat beberapa kali istirahat,
dan menyamakan irama perjalanan dengan Mamanya Karina dan Mamanya Vera serta A
Ko, sampailah juga kita di Giant Buddha. AND YES, IT’S VERY BEAUTIFUL!!! REALLY!
And it’s hot. Very hot.
The sun getting crazy up there. Jangan lupa bawa payung.
Pemandangannya bagus banget,
dan it’s worth for all my sweat to getting up there. Sempat keliling diatas,
dan menemukan 6 patung mengelilingi Giant Buddha. Di atas, selain patung Giant
Buddha dan 6 patung “the offering of the six devas”, terdapat museum Sidharta
Gautama (yes, you have to paid to visit here). Kita ngga masuk ke museum ini,
dan setelah puas foto-foto diatas, kita beranjak turun.
|
Sama nenek biksu! |
|
One of the offering of the six devas |
|
One of the offering of the six devas |
|
One of the offering of the six devas |
|
The offering of the six devas |
|
The offering of the six devas |
|
Full team! |
Btw, di daerah sekitar
Giant Buddha ini selain banyak sapi, banyak banget anjing. Iya, anjing! Agak kaget
sebenernya, tapi ternyata mereka ngga galak juga. Sempet main sebentar dengan
anjing-anjing yang kebanyakan lagi tidur karena kepanasan. Temen-temen pun
bingung, pake jilbab kok main sama anjing, hahaha.
|
Bobok kepanasan :* |
Para anak muda memutuskan
untuk melanjutkan ke Wisdom of Path dan rencana awalnya juga akan melanjutkan
ke Kuil Biksu. Tapi ternyata ngga kesampean, karena perjalanan ke Wisdom of
Path-nya juga cukup jauh. Agak mendaki bukit tinggi juga.
|
Penunjuk arahnya cukup jelas, katanya sih cuma 15 menit.. |
|
Restoran merangkap rumah kosong |
|
Selfie everywhere! Di hutan kita juga selfie! |
Jalan menuju Wisdom of
Path ini awalnya petunjuk arahnya cukup jelas. Namun ketika mulai memasuki
jalan setapak, memasuki hutan, kok ya jadi keder sendiri. Hahaha. Sempet ada
petunjuk ada tea garden restaurant, kirain bisa istirahat disana, tapi pas
sampe kok malah lebih terlihat seperti rumah hantu saking bener-bener
kosongnya. It’s really creepy!
|
New Friend, dan dia bilang cuma 10 menit jalannya -___-" |
|
He's so nice! |
|
He even asked us to get a picture together! |
Sempet ketemu dan kenalan
sama beberapa bule disana. Sempet tanya petunjuk arah juga dan make sure kita
ngga kesasar. Sampai akhirnya ketemu juga! Bener-bener perjuangan! Kalau
menurut petunjuk arah, untuk mencapai ke tempat ini dari Giant Buddha kira-kira
15 menit, menurut para bule kira-kira 10 menit, menurut kita yang jalan ini
butuh 30 menit. CAPE BANGET, hahaha.
|
Sampe jugaa~ |
|
putu-putu~ |
But once again, it’s
worth for all our sweat! Pemandangannya bagus banget, dan seperti biasa kita
mulai heboh foto-foto dan tongsis bareng disini. Ketika gw memutuskan untuk mau
lanjut naik bukit, ternyata Alvin, Rei, Karina, dan Vera ngga kuat. Mereka
setuju menunggu gw dibawah bukit, sementara gw manjat sendirian keatas. Kalau
dipikir gegabah juga ya gw naik sendirian, dengan kondisi mulai sedikit
mendung, cw sendirian, path-nya berbatu agak tinggi dan kasar, mesti cari pegangan juga.
Tapi gw nekat! Dan ternyata pemandangan yang disuguhkan juga jauh lebih
amazing.
|
masih di pelataran bawah aja udah amazing |
|
Keren bgt! |
|
Hasil naik bukit sendirian |
|
Wooooww!! |
Tuh kan aku buktiin aku
ngga manja, manjat sendiri aja aku mau, apalagi ditemenin kamu *lahh, curcol. Hahaha..
Puas foto-foto dan
bersyukur atas keajaiban Allah SWT, akhirnya kita turun ke Ngong Ping Piazza.
Ternyata Mamanya Vera, Mamanya Karina, dan A Ko sudah kembali ke Citygate Mall
dan sedang belanja disana. Akhirnya kita gambling, antara pulang balik naik
cable car atau bis. Keputusan diambil, dengan sedikit menyesal kita naik cable
car. Jadi jauh lebih mahal beli on the spot, dibanding beli di hostel GC.
Dengan berbagai pertimbangan ditambah kurangnya perencanaan yang matang, ya
sudahlah, kapan lagi kita naik cable car dari dataran tertinggi di HK ini. Akhirnya
kita pun beranjak ke Ngong Ping Village.
|
Meow~ |
|
Kita bisa buat movie effect di Stage 360 ini |
|
Setelah pertimbangan ini dan itu |
|
WOOHOOO~~ |
|
Meet our new friends! |
Di Ngong Ping Village ini
terdiri dari sekumpulan toko yang menjual souvenir dan beberapa restaurant.
Sempet masuk ke beberapa toko, tapi keluar lagi karena ngeri liat harganya.
Bisa-bisa beli souvenir disini, beberapa hari kedepan makan popmie terus.
Hahaha. Akhirnya sampai juga di cable car terminal, dan kita memutuskan untuk
naik cable car yang paling murah, yang standard. Hahaha. Disini juga tersedia
crystal cabin cable car, yaitu cable car yang lantainya transparan. Tentu harga
yang ditawarkan juga berbeda.
Sesampainya di Citygate
Mall, dan setelah kumpul juga dengan para Mama dan A Ko, kita menyempatkan diri
untuk makan siang di food court. Untuk mereka, tentu bukan sesuatu yang
menyulitkan untuk makan apapun disini. Sedangkan gw tentu harus lebih selektif
dan jeli melihat menu, memastikan tidak ada piggi yang ikut di piring gw.
Puas keliling dan ngadem
di mall, mereka memutuskan untuk belanja di Ladies Market di Mongkok. Emang
dasar gw bukan seperti cw pada umumnya, gw ngga begitu suka belanja. Akhirnya
gw melipir sendiri ke Avenue of Stars, nekat. Iya, nekat sendirian.
|
The pretty sunset |
|
One of their statue |
|
And action! LOL |
|
The famous Bruce Lee |
|
Camera and Lighting |
|
Ngoik! |
Gw awalnya mikir takut
ngga akan keburu untuk dapat pemandangan di sore hari, plus gw cari momen yang
sepi pengunjung. Tapi ternyata mau sore, mau pagi, ataupun siang dan malam, di
Avenue of Stars ini selalu penuh dengan pengunjung. Sepertinya gw harus kesini
subuh-subuh.
Berbekal kenekatan dan
jalan sendirian, gw pun menyusuri sepanjang jalan Avenue of Stars dan menyambangi
mall yang bisa dibilang paling besar di HK, dengan toko mainan toys r us paling
besar se Asia, Harbour City Mall. Gw kesasar. Hahahaha, gila ini mall gede
banget! Cuma mau cari supermarket aja, sampe nyasar. Walaupun pada akhirnya
nemu juga dengan nanya ke 3 orang dan menggunakan bahasa Inggris yang pas-pasan
dicampur bahasa kalbu.
Ngga sampai disitu aja, setelah nekat keliling daerah
situ sendirian, gw pun balik ke hostel, jalan kaki. Nahan perih kaki yang mulai
lecet dan tangan pegel nenteng 3 kopi (karena beli 3 tumbler starbucks, jadi
dapet gratis 3 kopi), plus sedikit nyasar (lagi!) dan akhirnya bisa kembali dengan selamat ke hostel GC bermodalkan Google Maps. Ternyata ngga lama gw istirahat,
terdengar ketok pintu. Alvin & Rei. Mereka ternyata sudah balik daritadi
dari Ladies Market, sempat istirahat sebentar dan mau balik lagi mau borong
belanjaan! OMG. Mereka ngajakin gw, dan gw menyerah dengan keadaan kaki gw yang
tidak bersahabat. Akhirnya mereka pun kembali berjibaku di Ladies Market,
sementara gw menikmati tidur malam gw dengan nyenyak, dibalut salonpas gel dan
koyo tentunya. Memang umur tidak bisa bohong, hahaha.
0 comments:
Post a Comment