Hongkong, Shenzhen & Macau 19 – 28 Sept 2014 (Day 8)

Ya ampun, pending 2 tahun cerita dan pending 1 tahun posting! Lama-lama ganti judul blog jadi laziestcika, hahaha. Seperti post yang sebelumnya, gw harus meminta maaf sekali lagi karena telat menyambangi blog ini. Padahal sudah ratusan kali (atau bahkan ribuan kali) mempunyai resolusi untuk membenahi blog traveling ini. Tapi apadaya, disamping pekerjaan yang menyita waktu, ada satu dan lain hal yang membuat blog ini seakan tak tersentuh. Salah satunya TRAVELLING! Hahaha. Post ini menceritakan travelling gw yang hampir 2 tahun yang lalu. Semenjak itu, sampai detik kemarin gw baru saja pulang dari travelling ke tempat lain. Mungkin orang akan bingung kok gw jalan mulu ya. Yah, itulah kemana aliran tabungan gw berakhir. Gw lebih memilih untuk explore suatu tempat dibanding membeli barang. Hahaha. Baiklah, pelan-pelan gw ceritakan satu-satu ya.

Pagi ini kita full team berangkat ke Macau menggunakan ferry dari Kowloon Ferry Terminal. Kowloon Ferry Terminal, atau akan gw singkat menjadi KFT karena kepanjangan (hahahaha), berada di Canton Road, Tsim Sha Tsui. Kalau naik MTR Tsim Sha Tsui, cari exit A1. Lokasi tepatnya di China Ferry Terminal. Lumayan deket lah dari hotel kita, meskipun lumayan ngos-ngosan juga jalan kakinya.

Malam sebelumnya kita beli tiket di ticket officenya yang terletak di lantai 2. Karena kita sudah agak kemalaman, sampe disana sempet deg-degan takut counternya sudah tutup. Tapi ternyata masih buka, yay! Sempet berunding sambil melantai. Iyah, duduk melingkar berlima di lantai hahaha. Akhirnya kita memutuskan naik jam 8.30 ferry keberangkatan ke Macau esok pagi. Kalau ditanya kenapa ngga beli di hostel, memang mereka tidak menyediakan juga? Ngga, mereka sedia. Tapi yang mereka sediakan itu bukan Kowloon – Macau. Melainkan Hongkong – Macau. Loh makin bingung kan?
Jadwal Perjalanan
Harga Ferrynya
Jadi gini, ferry dari Hong Kong menuju Macau itu ada beberapa, yang paling terkenal adalah Turbo Jet dan Cotai Water Jet. Dua-duanya sama saja, tujuan utamanya Macau. Yang membedakan adalah harga dan pelabuhan keberangkatan. Cotai Water Jet seingat gw waktu itu memasang harga sekitar 160an HKD. Begitu pula Turbo Jet. Harga beda tipislah. Tapi Cotai Water Jet berangkat dari Hongkong Macau Ferry Terminal. Sedangkan Turbo Jet berangkat dari Kowloon Ferry Terminal. HKMFT (disingkat aja ya) sendiri berada di Shun Tak Center. Itu dimana, ngga tau. Do your own search, huehehe. Yang jelas menurut A Ko (Pak De), itu jauh dari hotel tempat kita menginap. Okelah nurut.

Back to story, akhirnya setelah beli tiket malam harinya. Di pagi hari setelah sarapan seadanya, dengan nenteng tas akhirnya setengah berlari menuju China Ferry Terminal. Sebelumnya, sesuai rencana bahwa kita akan menginap di Macau untuk 1 malam. Maka koper (dan yang sudah beranak pinak) akan dititipkan di kamar Vera dan Karina, dimana mereka akan extend lebih lama di Hongkong untuk bertemu sanak keluarga.
Nyaman!
Sesampainya di KFT, kita tinggal tunjukkan karcis keberangkatan, dan ketika tiba boarding time baru akan dipanggil. Suasana di kapal ferry sendiri sebenarnya cukup nyaman. Pakai AC juga. Dengan memilih kelas ekonomi pun sebenarnya jauh lebih dari kata cukup, karena bener – bener nyaman sekali.

Perjalanan kurang lebih memakan waktu 1 – 2 jam. Sampai di Macau Outer Harbour Ferry Terminal, tetap melewati imigrasi dan seperti halnya HK, hanya diberikan secarik kertas. Lumayan buat cemberut untuk seorang yang ngumpulin cap di paspor seperti gw. Huhuhu.
Macau Ferry Terminal
Nyari bis hotel, lihat plang diatasnya
Hotel Royal Shuttle Bus
Diluar MFT (singkatan dari Macau Ferry Terminal), akan banyak antrian bus atau mini bus atau shuttle hotel. Tinggal cari plang yang bertuliskan nama hotel tempat kita tinggal atau tanya orang sekitar. Orang di Macau banyak yang bisa berbahasa Inggris. Kebalikannya dari HK, dimana lebih banyak orang muda yang bisa berbahasa Inggris. Mungkin ada pengaruhnya dimana Macau banyak mendapatkan kontribusi dana dari sektor casino (perjudiannya mereka).

Setelah ketemu shuttle hotel, kita diantar ke hotel untuk check in. Gw, Rei dan Alvin memutuskan untuk menginap di Hotel Royal, karena shuttlenya meng-cover ke banyak tempat, sehingga tidak perlu susah mencari transportasi lain. Untuk review Hotel Royal ini akan dikisahkan di post terpisah. Tapi yang jelas two thumbs up untuk Hotel Royal ini. Mungkin jaraknya jauh dari Venetican Hotel, tapi masih bisa ditempuh jalan kaki ke beberapa tempat seperti Lisboa Hotel dan The ruins of St Paul (ya meskipun gempor juga, asli). Servicenya pun oke banget. Transportasi di Macau sendiri lebih banyak adalah shuttle yang disediakan oleh hotel di Macau. Sempat baca di blog orang, ada semacam tram, tapi ketika di Macau bahkan nggak sempat mencoba moda transportasi ini.

Di Macau, setiap hotel pasti ada casino. Pasti. Dan untuk memasuki casino ini syaratnya hanya memperlihatkan paspor atau ID untuk menunjukkan kalau kita cukup umur. Yang agak buat ribet, untuk masuk ke Food Court dan toko di dalam Venetian Hotel harus melewati casino ini. Nah gw kurang tau deh kalau ada jalan lain, dimana anak kecil bisa masuk kesini tanpa melewati casinonya.
Suasana depan Hotel Royal
Hotel Royal
Jalanan umum di Macau
Tujuan kita setelah beristirahat sebentar di hotel adalah mengunjungi The ruins of St Paul dan Senado Square. Perjalanan ke tempat tujuan ditempuh dengan jalan kaki dengan berbekal google maps. Percaya deh, ini jauh banget buat gw. Mungkin terasa jauh karena sudah capek di perjalanan dan belum makan. Faktor perut. Tapi buat Alvin, Rei dan teman2, perjalanan ini tidak terasa melelahkan. Pemandangannya juga cukup menarik. Serasa seperti di eropa. Eropa rasa Asia. Bangunan – bangunannya didesain seperti di Portugis. Jalanannyapun sangat khas sekali, kalau di HK sama seperti Jakarta menggunakan aspal, di Macau jalanannya (terutama yang kearah The ruin of St Paul) menggunakan batu-batuan yang disusun sedemikian rupa. Cantik banget, sampai lupa kalau masih di Asia!
The Ruins of St Paul
Turis dimana-mana, ngghh..
Sampai di The ruins of St Paul, hawa tempat wisata sudah terasa sekali. Banyak sekali turis disini, berfoto di depan atau di belakang tembok gereja. The ruins of St Paul ini sebenarnya adalah gereja katolik terbesar se-Asia dimasanya, sebelum habis terbakar pada tahun 1835 dan hanya menyisakan tembok depan gereja yang masih bisa kita lihat sekarang. Di samping kiri dan kanan terdapat banyak toko makanan. Bagi yang non muslim, disinilah surganya, banyak yang menjual pork meat. Untuk yang muslim, tahan dulu ya, hehehe. Setidaknya mereka masih menjual jus buah yang bisa meredakan dahaga.

Untuk urusan makanan halal, di Macau agak lebih sulit dibandingkan di HK. Cara termudah adalah beli roti di convience store yang buka 24 jam, atau bismillah saja beli mie cup dan cari yang tidak ada logo atau tulisan contains pork.
Mampir ke gereja terdekat
Pusat perbelanjaan di Senado Square
Sukses bikin sirik!
Vera @ Senado Square
Puas berfoto-foto di tengah turis lainnya, kita berjalan menuju Senado Square. Sempat mampir ke gereja di dekat Senado Square dan sempat foto-foto juga di bangunan sekitar. Senado Square ini isinya adalah tempat perbelanjaan, toko-toko branded tapi bukan di dalam Mall. Iya, disini selain banyak casino, juga banyak sekali toko branded tersebar dimana-mana. Bahkan ada toko Forever 21 di depan The ruins of St Paul! Agak disesalkan ya, seharusnya tempat wisata lebih dilestarikan suasananya, jangan didekatkan dengan toko perbelanjaan seperti itu.

Mengunjungi tempat perbelanjaan dengan teman wanita, apalagi yang sangat suka belanja, itu seperti... ah seperti apa ya rasanya, sulit diungkapkan, hahaha. Karena gw sendiri pun tidak suka belanja seperti kebanyakan perempuan, jadi ya gw menghabiskan waktu menunggu mereka belanja dengan berkeliling dan memotret keadaan sekitar. Dan istirahat. Cuaca di Macau kala itu sangat-sangat panas.

Puas berbelanja, kita kembali ke Hotel untuk istirahat sebentar. Kemudian melanjutkan ke Venetian Hotel menggunakan shuttle yang sudah disediakan oleh Hotel. Karena Vera, Karina, and their Moms ngga ikut menginap di Macau, maka rencana di Macau kita padatkan agar mereka bisa ikut merasakan beberapa tempat wisata juga.

Shuttle Bus Venetian Hotel
Suasana diluar Venetian Hotel
Masuk kedalam disambut megahnya Venetian Hotel
Tjakep!
Abaikan muka gosong!
Sneak Peek the Casino
Venetian Hotel ini benar-benar megah. Begitu masuk sudah disuguhkan suasana emas dimana-mana. Melewati casino dan masuk lebih dalam, ada gondola yang dikemudikan oleh gondolier, yang diekspor langsung dari Barat. Iya, bule! Sangat berasa sekali seperti di Venice. Isi Venetian Hotel ini selain hotel dan casino, tentunya ada Mall yang menyuguhkan ratusan toko branded. Butuh 2 jam lebih untuk benar-benar mengelilingi Venetian Hotel dan tidak tersesat. Benar-benar luas sekali! (kemudian berdecak kagum, mengingat hampir menginap disini. Untungnya ngga jadi. Lucu banget kalau bisa menginap di tempat mahal, tapi untuk makan dan belanja tidak bisa, hehehe).
Gondola di dalam Mall
Mirip awan beneran, padahal hanya langit-langit
Gondola with bule gondolier
Di Venetian Mall kita juga sempat mencoba Egg Tart yang terkenal, yaitu Lord Stow’s Bakery. Dan jujur, rasanya ENAK BANGET! Ngga pernah gw merasakan yang seenak ini di Indonesia (mulai lebay, hahaha). Mau bungkus dan bawa pulang ngga bisa, pasti rasanya ngga enak dimalamkan. Akhirnya beli mayan banyak dan makan sampai begah, biar puas.
Uh wow antriannya!
ENAK BANGET ASLI!
Setelah makan siang di Food Court Venetian Hotel, kita beranjak ke City of Dreams untuk menonton Dragon Treasure. Dragon Treasure ini adalah pertunjukan musikal multimedia 360 derajat yang menggunakan LED light. Bertempat di The Bubble yaitu teater yang berbentuk dome, kita disuguhkan pertunjukan empat raja naga dan mengeksplore Dragon Pearl dan Kerajaan Naga. Harga tiket Dragon Treasure ketika itu adalah 50 MOP, tapi dapat free paket makan McD. Tau gitu kita ngga makan siang di Food Court tadi, hehehe.
Dragon Treasure - Dragon Pearl
Free McD!
Basically, setiap hotel di Macau selain menyediakan casino, ada beberapa hotel yang menyajikan spot-spot lucu dan instagramable untuk media social dan instagram-addict seperti gw, LOL. Contohnya Hotel Okura, Banyan Tree Hotel dan Galaxy Hotel dengan pantai buatannya, Galaxy Hotel dengan pertunjukan Diamondsnya, MGM Hotel dengan design interiornya yang unik, jangan lupa juga mampir ke Hard Rock Hotel (Cafe dan Store-nya is a must!), dan yg paling megah Venetian Hotel.
Fortune Diamonds - Galaxy Hotel
Galaxy Hotel
MGM Hotel
City of Dreams
City of Dreams
City of Dreams Tunnel
Puas jalan-jalan, kita langsung menuju ke Macau Tower. Rencana awal adalah Gw mau terjun. Bungee Jumping. Iya, serius. Asli ini. Udah niatan sejak masih di Jakarta. Bungee Jumping di Macau Tower ini adalah Bungee Jumping tertinggi di Dunia, setara dengan 233 meter, dan akan membawa kita terjun dengan kecepatan hampir 200km/jam. Tapi apalah daya, ternyata sampai disana, harga sekali bungee jumping saat itu adalah 3 juta. Yap, kartu kredit gw kurang limitnya karena kalap belanja PEZ selama di HK. Duh nyesel, hahaha. Akhirnya meskipun ngga jadi Bungee Jumping, gw mencoba paket skywalk. Skywalk itu sendiri adalah berjalan, berlari, dan berpose di lantai transparan di ketinggian yang sama yaitu 233 meter. Bedanya cuma ngga loncat aja. Harga saat itu sekitar 1 juta rupiah. Paket skywalknya sendiri dapat kaos dari AJ Hackett Macau Tower dan Flash Disc yang berisi foto-foto kita.
View from above Macau Tower
Karina - Cika - Rei - Vera
The Girls
Muka belang bangett!
Dapet baju dari AJ Hackett

Sitting on the edge
Pengennya sih terjun :(
Another wishlist
Kalau ditanya kok Gw ngga takut ketinggian sih, emang ngga gemeter? Ngga gw, lebih takut berenang dan tenggelam. Hahahaha. Gw lebih suka gunung dibanding laut sebenarnya, simple, ngga bisa berenang. Hahahaha. Tapi resolusi bisa berenang sudah ada loh, eksekusinya aja belum sempet-sempet, hehehe.

Cape keliling Macau dan puas nonton atraksi serta main-main di Macau Tower bikin kita bener-bener cape banget. Pulang ke hotel, dengan sotoynya Alvin merasa dekat dari Lisboa Hotel. Jadi kita sempat naik bus umum dan turun dekat Lisboa Hotel, lalu jalan kaki menuju hotel. Aslinya, jauh banget! Hahaha duh jitak Alvin juga nih. Sampai di hotel, Alvin sama Rei masih sempet keluar untuk cari makan. Sedangkan gw, memilih berendam di bathtub. Tired but fun!

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment