Bali 11 – 13 Juli 2014 (Day 2)



Ini adalah hari kedua gw di Bali. Hari ini adalah hari sabtu, dan om gw bisa untuk mengantarkan kita jalan2, hore! Rencana hari ini di pagi hari mau berburu sunrise di Sanur, kemudian mau ke daerah ubud di siang harinya.


Pagi harinya kita buru2 bangun, sarapan seadanya dan langsung ngebut menuju Sanur. Sempet dag dig dug, karena di tengah jalan sempet kesasar, takut ngga keburu mengejar sunrise yang akan naik menggantikan sang bulan.


Tapi untungnya keberuntungan masih di pihak kita. Sesampainya di Sanur, belum sunrise, tapi udah banyak orang yang standby, yang ternyata berpikiran sama seperti gw. Buru2 cari spot, untuk duduk dan menunggu sunrise muncul.
Sanur Beach
Cantik yaaa
Peralatan tempur seadanya


Di batu2 deket tempat gw duduk itu sebenernya ada kepiting2 kecil. And it is scary me. Agak deg2an aja takutnya mereka gigit dan menebarkan racun :(

Ngga berapa lama nunggu, sunrise pun muncul menuju peraduannya. CANTIK BANGET. Gw seperti terbius akan kekuasaanNya. Bener bener cantik. Belum ada yg ngalahin sunrise yang gw buru selama ini, selain sunrise di Sanur ini. Rasa lapar dan mata sepet, langsung bener2 terbangun karena terpukau akan keindahannya.

Gw pun ngga menunggu lama, jepret jepret. Ombak pun terus berderu ke arah bebatuan. Ada satu momen yang bener2 bikin gw gambling, antara harus pergi menghindari ombak, atau tetap stay agar menghasilkan gambar yang oke. Dan gw akhirnya memutuskan untuk stay demi gambar, DEMI! Meskipun pada akhirnya kamera gw jadi korbannya. Ketika gw berhasil memotret sunrise itu, dan ngga berapa lama ombak setinggi satu meter mengguyur gw. Oke fix, sekujur badan gw pun basah sebasah basahnya dan lengket air laut. Tapi gw puas dengan foto yang gw hasilkan.
The most beautiful sunrise I ever captured in my life
Setelah puas jepret2, akhirnya gw memutuskan pulang. Tapi om gw punya rencana lain, lihat di GPS dan ternyata di sebelah kiri Pantai Sanur ada Pantai Padang Galak. Meski matahari belum sepenuhnya bersinar di tengah langit, akhirnya kita pun menyudahi perburuan sunrise di Sanur, dan beranjak ke Pantai Padang Galak.
Til we meet again Sanur!
Mobil pun beranjak ke pantai sebelah yaitu Pantai Padang Galak. Pemandangan pertama yang gw saksikan sesampainya di Pantai Padang Galak, adalah beberapa warga bali yang seperti sedang berdoa dan mengatur sesajen. Pantai Padang Galak ini sendiri jarang didatangi turis dan jika ketika gw googling sepulang dari perjalanan, pantai ini ternyata mempunyai cerita yang kurang enak didengar yang berkaitan dengan kegiatan 18 tahun keatas. Hehehe.
local residents
Di sepanjang Pantai Padang Galak dibuat jalan setapak yang memungkinkan warga untuk berolahraga mengitari pantai. Ombaknya sama seperti nama pantainya, galak. Sangat keras dan lebih ganas dibandingkan dengan ombak di Sanur. Sepenglihatan gw, dikarenakan ombak yang sangat ganas dan angin yang kencang, tidak ada aktifitas surfing dan berenang disini. Berbeda dengan di Sanur atau pantai2 lainnya. Dengan pasirnya yang berbeda, yaitu pasir yang berwarna hitam, pantai ini juga cukup memukau terlepas dengan berita miring yang ada. Gw pun ikut terpesona dengan keindahan pemandangan yang ditawarkan Pantai Padang Galak.

Sunrise Padang Galak
The fierce waves
Beranjak siang hari, gw memutuskan untuk pulang beristirahat sejenak dan bersiap untuk berangkat ke ubud. Saking menikmati keindahan pantai di pagi hari, gw sampai lupa kalau gw belum mandi. Setelah bersiap, mobil pun meluncur ke arah ubud ditemani GPS.


Tapi sayang, cuaca sepertinya tidak berpihak dengan rencana gw. Sesampainya di ubud (setelah nyasar berkali2), hujan pun turun dengan derasnya. Gw bahkan ngga bisa turun untuk menikmati hawa dingin ubud, ngopi cantik di cafe sekitar, dan mampir di monkey sanctuary ubud. Bener2 deres banget, dan jalan sekitar macet. Akhirnya mobil pun putar balik.


Karena hujan dan macetnya mobil, akhirnya kita tiba di Bird and Reptile Park beberapa menit sebelum tutup. Malas mengeluarkan uang yang hanya bisa menikmati bird park 15 menit, akhirnya gw berbelok ke Reptile Park di sebelahnya, yang bisa masuk dengan gratis.
Bali Bird Park
Reptile Park
Reptile park ini isinya kurang lebih sama seperti museum fauna taman reptil di Taman Mini (TMII). Hanya saja sepenglihatan gw, ngga ada fosil seperti di TMII. Ada beberapa hewan dan reptil yang di pelihara disini, seperti buaya, kura2, dan ular. Iya, ular. I really hate snake. Gw ngga tahan dan ngga bisa lama2 dekat ular. Apalagi wanita ular yang hobbynya merusak hubungan orang.
Welcome!
Crocodile
Buaya darat!
Cute turtles!
Gerbang menuju istana ular, pilar2 itu isinya ular semua
Istana ular, dimana gw ngga tahan lama disini
Poor little chicken

Hanya sebentar untuk sekedar berkeliling di reptile park, gw dan rombongan pun memutuskan pulang. Sempat makan di dekat kantor om gw, dan mampir sejenak ke hard rock di Kuta. Meskipun di hari kedua ini petualangan gw terbilang zonk, tapi gw tetap bersyukur karena bisa menjelajah beberapa kawasan di bali. Gw masih harus menyiapkan tenaga untuk kejutan yang akan datang di hari terakhir gw di Bali esok hari.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment